Monday 27 December 2004

ibu, ini apa bu?

aku ibu, ini aku..
yang sedang kau tangisi. karena bumi bergolak dan air tiba-tiba merendam hasil kerja keras ibu selama ini hingga membawaku pergi. pagi ini, entah apa yang sedang kulakukan. lalu semua orang berlarian. tetangga kita mengayuh sepedanya berlomba dengan air. anak-anak bayi itu. yang lucu-lucu bu, mereka berbaris dalam tidur lelapnya. dan aku kini ada dalam gendonganmu. kenapa tak kau hapus air matamu bu? ibu tidak lihat aku tersenyum dalam dekapanmu?

ibu, aku tahu kau tidak menyadari kehadiranku. suaraku tercekat. tanganku juga terkulai. aku hanya bisa menyaksikan rumah kita yang sudah tidak berbentuk. aku hanya terdiam ketika semua meneteskan air mata. dan aku cuma disini bu, melihat manusia-manusia yang tak bernyawa lagi. ibu, ini apa? kenapa tiba-tiba kita dikirimi sesuatu yang tak kita pesan? kenapa kita ibu? tak cukupkah kulihat ibu dan mereka bersusah payah dari pagi hingga petang hanya untuk memberi aku suapan nasi? hanya untuk memberiku secuil tempat tuk berlindung dari panas dan hujan?

ibu, aku ingin istirahat saja. maaf bu, aku tak bisa melihat ibu membangun kembali kerajaan kecil kita. tak bisa membantu ibu. aku hanya ingin kehangatan dalam dekapan ibu. sudah bu, hapus bulir kristal di pipimu. ibu telah menemukanku bukan?

turut berduka cita untuk korban gempa dan tsunami.

Iri

Ingin rasanya berada bersisian, berdampingan dengan teman-teman di lapangan yang sedang berjibaku tak kenal henti. Mereka diberi kesempa...