Saturday 15 January 2005

jika tak mengapa

Bagaimana?
Sudah. Sudah selesai.
Iya, tapi bagaimana?
Hihi, nanyanya itu lho, kesannya bagaimana gitu..
Duh ni anak, pertanyaannya belum dijawab tuh.
Loh, kan dah dijawab dari tadi: sudah. Semuanya selesai.
Lalu?
Lalu, ya berakhir.
Jadi?
Ya ampun ko berbelit gitu nanyanya. Begini, pernah lihat serial tv atau pertunjukan drama. Nah ada episode, ada babak-babaknya bukan? sama. Ini juga episode. Dan episode kali ini telah berakhir. Jadi, ya sudah.
Mmm
Masih penasaran yak? Doakan saja, berlalunya babak ini bukan tanpa hikmah. Ada banyak harmoni yang bisa ku kutip dari sana untuk berperan dalam putaran waktu berikutnya. Tak mengapa, jadi jangan seperti itu memandangku. Matamu sudah cukup menembus semua relung yang ingin aku jaga. Jangan pernah mengusiknya lagi dengan tanyamu. Setuju?
Mmm. jadi sudah?
Iya, cantik. Harus berapa kali dijawab pertanyaan itu. Yuk bergegas, masih banyak hal yang menunggu untuk kita lakukan bersama.

***

Tapi.. jika benar tak mengapa, lalu kenapa senyummu berbeda kali ini?

1 comment:

gitafh said...

uni gpp ko, seneng kalau uni mau berbagi disini.. btw bener, butuh waktu untuk tersenyum dengan kualitas yang sama.. dan sekarang ienk mau senyum lagi buat uni :) :) :) *keliatan kan? hehe*

desska: ko tau si dess :p

Iri

Ingin rasanya berada bersisian, berdampingan dengan teman-teman di lapangan yang sedang berjibaku tak kenal henti. Mereka diberi kesempa...