Monday 13 March 2006

aisha

"aisha sayangnya mama, mama pergi dulu yah. aisha sama papa. aisha ga boleh ngelawan, ga boleh cengeng, aishanya mama harus jadi anak yang salihah."
"mama mau kemana?", aisha kecil bertanya kebingungan.
"mama pergi dulu. mama tinggal di rumah nenek sekarang. aisha sama papa yah." ujar sang ibunda sambil berusaha keras menahan kesedihannya.
"ko ais ga diajak?"
"nanti, pasti papa nanti anter aisha kesana."
"tapi mama janji mama jangan lama-lama yah. terus jangan lupa bawa oleh-oleh yah."
sang bunda tak sanggup menatap bening di mata buah hatinya. dikecupnya perlahan kening aisha.
seandainya bisa sayang, mama selalu berharap bisa melihat aishanya mama tumbuh tiap hari.

ia tak kuat lagi menahan tangisnya.

***

dua hari kemudian.
"papa, mama kemana sih? mama ga sayang ais yah? pergi ke rumah neneknya lama banget si?", aisha kecil yang baru pulang sekolah ngomel-ngomel ma ayahnya.
sang ayah, yang tiba-tiba tak bisa berkata-kata lagi berusaha tersenyum meski matanya sama sekali tidak bisa berbohong.
"aisha sayang, aisha ga boleh gitu, nanti minggu depan kita ke rumah nenek yah. mama lagi kangen ma kakek nenek. seperti aisha yang kangen ma mama. masa' mama ga boleh lama-lama ketemu ma orang tuanya mama?"
mendengar penuturan ayahnya aisha kecil tersenyum, "boleh kok pa, ais ga marah lagi ko sekarang. kata mama ais harus jadi anak salihah. jadi kalau memang mama lagi kangen ma kakek nenek ais ga kenapa-kenapa kok. ais kan udah dewasa."
ayahnya tersenyum geli mendengar kata "dewasa" terlontar dari anak yang baru duduk di bangku sekolah dasar itu.
"aisha, aisha, anak pintar", ujar sang ayah sembari memeluk anak semata wayangnya.

***

"papa, tadi malam ais mimpi sedih sekali. mama diambil orang pa, ais sedih sekali. aisha sampai nangis. ais pengen teriak, jangan ambil mama. tapi tetap aja mama pergi bersama orang-orang itu pa." ujar aisha berkisah saat ayahnya membangunkannya pagi ini.
ayah aisha tersentak, ia harus berkata apalagi pada buah hatinya?
"papa, mama ga diculik orang kan pa? ini dah hari ketiga mama di rumah nenek kakek. mama baik-baik aja kan pa? pa nanti sore kita ke rumah nenek kakek ya pa, kita ajak mama pulang, biar mama ga diambil penculik di mimpi ais ya pa."
ayahnya hanya mengangguk pelan, pelan sekali, hampir tak terlihat, hanya matanya mulai tak sanggup lagi menyembunyikan semua gejolak rasanya.

***

"papa... "
aisha sesenggukan menghampiri ayahnya.
"kata temen-temen ais sekarang dah ga punya mama lagi, bener ya pa? bener mama di culik pa?"
aisha mulai menangis keras.
"bener ya pa mimpi ais kemarin? siapa yang ngambil mama dari kita pa? siapa? kenapa papa ga tahan penculik itu untuk ngambil mama? ais lagi dimana pa waktu mama di culik? kenapa dia tega ngambil mama dari kita pa? ais ga mau kehilangan mama pa.. ais ga mau.."
ayahnya menggendong aisha.
"enggak aisha sayang, mama ga diculik, hanya mama dan kita sekarang ga bisa sering bersama lagi. mama sekarang tinggalnya di rumah kakek nenek. aisha tinggal disini sama papa. karena aisha mesti sekolah. mesti jadi anak yang salihah seperti kata mama."
"kenapa mama tinggal di rumah nenek pa? mama ga sayang ma ais lagi ya pa? ais yang terlalu nakal ya pa? kita jemput mama aja pa sekarang, ais mo minta maaf ma mama. ais mo jemput mama."
"aisha sayang, aisha mesti sabar yah sayang. mama disana juga lagi kangen banget ma aisha."

***

mama.. mama sehat ma? mama ga diculik kan ma? ais kangen mama, tadi ais diejek ma temen-temen dah ga punya mama lagi, ais pengen bilang ma mereka kalau mama hanya ke rumah nenek bentar aja, seperti kata papa. ais pengen bilang kalau ais punya mama yang sayang ma ais. ais pengen bilang ma mereka kalau bentar lagi mama pulang. jadi entar ais bisa nunjukkin ke mereka kalau mama ga diculik. tadinya ais mo jemput mama sore tadi. tapi kata papa ais mesti jadi anak yang sabar. jadinya ais tulis surat ini aja. ais mo minta tolong mbok nah untuk kirimin surat ini. ais juga pengen mama tahu ais dah bisa nulis sekarang, meski kadang minta tolong mbok nah juga.ais doain mama sehat yah ma, biar mama lekas pulang, jadi di rumah ini nantinya akan ada mama, papa dan ais lagi.ais kangen mama.

***

15 tahun kemudian.

tingginya kini sedagu ayahnya. aisha sudah tidak kecil lagi. di hadapannya pusara sang ibunda. ia berdoa perlahan, untuk seseorang yang teramat ia sayangi. ditangannya tergenggam erat secarik kertas yang sudah lusuh. surat yang tak akan pernah sampai.

mama, aisha kangen mama..

9 comments:

Anonymous said...

airmataku pelan-pelan tanggal, aku ingat bunda, dan papa yang telah lama tiada... kehilangan, dengan bahasa seindah apa pun, tetaplah kehilangan, tetaplah kepedihan...

gitafh said...

bahkan dalam mimpi pun kehilangan itu bisa teramat sangat menyesakkan..
moga beliau mendapat kemuliaan di sisi-Nya ya ia..

btw makasi, komentnya meng-inspirasi bwt ngedit ending postingan ini..

Anonymous said...

sedih banget :(

mitatea said...

bukan,bukan kehilangan...
karena kita bukan pemiliknya,,, kita tidak memilikinya,,,
dan semua akan kembali kepadaNya..

Anonymous said...

That's a great story. Waiting for more. » »

Anonymous said...

Keep up the good work alaska kenai laser tatoo removal long term insurance in britain avon breast cancer 3 day walk Chemo related hair loss term store life insurance Power chips for toyota trucks Pocatello face lift Jacuzzi discount bath tub porsche boxter csa insurance travel Life assurance premium http://www.circuit-breakers-6.info/dead_panel_for_square_d_circuit_breaker_box.html best life assurance quotes in the us oklahoma term life insurance

Anonymous said...

Cool blog, interesting information... Keep it UP Bingo s Americana toy box little tikes Level term insurance in england Best relief for neck pain Las vegas online casino gambling choice gambling marketing Phentermine in missouri Computers with amd chips cosmetic surgery tv commercials

Anonymous said...

bagus banget........walau sebenarnya kisah ceritanya mudah ditebak,tapi teteup aja penasaran mau baca sampe abis...ok,u go girl!

Anonymous said...

While you accurately may lack accident options, pay day will have the chance to affect in Spartan amounts without any apologetics at all. And this is one of the above and apply for no acceptability checks, no teletrack payday loans that help you in every possible way. You are not compulsory to have good accept implicitly or any alleged at the rates higher than normal. com for alone info and Swiss bank account to a a number of the your finances with these payday loans. [url=http://paydayloanscoolp.co.uk]payday uk[/url] You may aim at from a outrance amorphous mixtures of adjustment mortgage alienation period, rates pay the room rent real fast or sleep on the streets. It saves both time and efforts as the borrower need not to advance citizenship, Doctor of Medicine Xerox and acceptability age of 18 years. They deposits funds the same day and all they affect acting bank a reckoning of in US. With the annoying canny situations a a number of issues amplify and 1 that you could admit. With payday loans, borrowers do not paid back as quickly as two weeks.

Iri

Ingin rasanya berada bersisian, berdampingan dengan teman-teman di lapangan yang sedang berjibaku tak kenal henti. Mereka diberi kesempa...