Suatu saat nanti aku berharap, bahwa kita tak hanya bicara cinta, aku sayang kamu, kamu sayang aku. Kita tak hanya bertukar rindu, ingin bertemu, ingin berjumpa. Tak hanya pikirkan cita, tentang masa depan dan anak cucu. Aku ingin kelak, kita bicara tentang hidup, tentang sesuatu yang kita percayai keabadian. Tentang bagaimana amal kita. Tentang seperti apa putaran waktu yang menyedot usia kita. Tentang sang Pencipta yang menggariskan semuanya.
Karena sungguh, aku ingin bersamamu selamanya, saat ini dan kelak.
2 comments:
Bersama siapa, git? ehm..
Sowry, waktu itu emang gak ada niat ke bandung. Niatnya mau ke ciawi aja, eh malah keterusan. ;)
akhirnyaaaaaaa, ketemu yang seide! orisinil banget... iya ya teh, bosen kan dipesona lelaki? bisa nggak sih kita ngobrolin yang "real"an dikit tanpa bikin mereka mengernyit sambil megang jidat dan bilang
" kamu kayaknya kecapean deh, don't too serious honey.. mo dibikinin teh anget?" lalu menganggap percakapan tadi sekedar rutinitas PMS! huaaaah!!! kata temenku sih, aku yang terlalu absurd tapi sialnya dapat laki normal, makanya musti bersyukur ajah! hehehehe
-salam kenal-
Post a Comment