Sebagai mall baru di bandung, Paris Van Java tak pernah sepi dari pengunjung, terutama pada wiken dan hari libur. Dengan konsep one stop shopping -iyalah, namanya juga mall :D -, pengunjung akan mendapat kemudahan dengan tersedianya beraneka macam gerai. Dari luar akan terlihat beraneka gerai makanan. Mulai dari restoran cepat saji, kafe-kafe, hingga yang menjual sushi. Sedikit ke dalam, anda akan disuguhi barang-barang dari sogo, kemudian ada c&f parfume, lalu body shop, hammer, dan masih banyak lagi. Tak ketinggalan blitz megaplex yang memiliki 9 studio.
Jika anda ingin berbelanja buku, maka satu lantai di bawahnya bisa anda temui gramedia. Di lantai ini pun tersedia beraneka macam gerai, mulai dari yang menjual pernik hingga yang mengenyangkan perut anda. Turun satu lantai lagi anda akan bisa puas berbelanja di carrefour, selain itu di lantai terbawah ini akan anda temui beberapa gerai makanan cepat saji.
Terlepas dari itu semua, Paris Van Java juga menimbulkan masalah baru bagi lingkungan sekitar.
Ditilik dari lokasinya yang berada di kawasan padat penduduk, Paris Van Java jelas berpotensi menimbulkan masalah polusi baru. Sebut saja yang paling kasat mata adalah kemacetan yang ditimbulkannya. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi. Satu saran: sebaiknya pihak Paris Van Java segera berbenah, apakah mungkin itu membenahi sistem pintu masuk atau pintu keluar, ataupun melatih karyawannya dengan lebih baik lagi -pengalaman ni, waktu mo belok ke Paris Van Java, tukang parkirnya cengok-cengok aja, walhasil mobil di depan dah diem berenti, tapi ada motor yang tetep aja nekat nyelonong, alhamd punya kesigapan nginjek rem, klo ngga kan bisa berabe- sebagai referensi dapat dilihat bagaimana sistem parkir IP, BEC dan CIWALK :)
Selain itu, sebagai satu mall besar, Paris Van Java tentunya tak lepas dari sistem pengairan limbah. Dan kemana limbah ini dialirkan? Ternyata melalui rumah-rumah penduduk di sekitarnya. Hasil dari kesepakatan bersama, di bangunlah gorong-gorong untuk mengalirkan limbah manusia melewati beberapa komplek perumahan. Hal ini hendaknya perlu perhatian khusus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan -seperti misalnya limbah yang meluber ke permukaan, pengalaman tetangga juga ni, sekitar 1 bulan yang lalu ada rembesan (atau semburankah?) limbah manusia (kebayang kan bagaimana menjijikkannya?) di halaman depan rumah, hingga akhirnya perlu memanggil PDAM untuk menyemprot dan membersihkannya, alhamd masalah ini sudah selesai dan semoga tidak terulang lagi-.
Berikutnya adalah polusi suara. Karena tempat parkir Paris Van Java hanya berjarak 2 meter dari perumahan penduduk, jelas berbagai jenis klakson mobil ramai terdengar, belum lagi jika ada alarm mobil yang error -sering banget ni, kesian d kita-.
***
Begitulah sekelumit kisah rumit yang menggelitik tentang Paris Van Java, mall baru yang berhasil dibangun setelah menggusur markas brimob ke Jatinangor dan menggusur lapangan bola -tempat anak SD olahraga, tempat tanding bola tiap sabtu sore, tempat nonton layar tancap di malam minggu-.
No comments:
Post a Comment