setelah sekian tahun lalu jadi anak manis yang rajin nungguin majalah bobo tiap terbitan terbarunya dan akrab dengan bobo dan keluarganya, nirmala dan oki, bona dan rong-rong, akhirnya kemarin baca majalah bobo lagi. dah berapa tahun yah ga nyentuh majalah itu? dah lama banget, secara sekarang dah hampir ngabisin waktu seperempat abad di dunia hehe.
dan ternyata tokoh2 di atas tadi masih hidup dan abadi dalam cerita2 yang kaya makna di majalah anak2 itu.
majalah bobo kalau diamati sepintas tampak seperti ensiklopedi kecil yang berseri. bacaan yang bagus untuk anak-anak, dibandingkan jika mereka disuguhi dengan kisah hidup artis abg yang kadang terlalu glamour atau lirik2 lagu band-band indonesia yang rasanya kurang pantas dinyanyikan oleh anak2 yang masih berseragam merah putih.
meski tipis, majalah bobo sarat makna, kaya pengetahuan dan menanamkan moral yang baik. majalah ini direkomendasikan
untuk para orang tua yang ingin menghadiahkan buah hatinya bacaan ringan yang bermutu.
dan jangan salah, kita pun masih bisa menikmatinya.
dari membaca majalah bobo kemarin, ternyata 1/2 dari jutaan hutan bakau indonesia sudah terbabat habis untuk kepentingan ekonomi. dari membaca majalah bobo kemarin juga jadi ngerti gimana sinyal handphone diteruskan hingga bisa ke seluruh wilayah. lalu dari membaca majalah bobo kemarin juga jadi terinspirasi untuk ngarang dongeng untuk anak-anak :)
btw sempet nostalgia juga liat soal2 untuk anak sd dengan kunci jawaban yang terbalik, dulu rasanya sering deh ngisi soal2 itu sambil intip kunci jawaban hehe..
btw postingan ini bukan postingan iklan, tapi yah pengen cerita aja, kemarin lagi terpesona ma majalah bobo --hehe
Sunday, 31 December 2006
Thursday, 14 December 2006
kisah mentari..
mentari bilang dia ingin ikut aku menyusuri malam. merasakan dinginnya. mentari seperti hendak bersimpati pada keadaanku, tapi kurasa dia juga angkuh hingga ingin memamerkan kekuatannya meski bulan hendak sejenak saja meminjam cahayanya.
mentari bilang kadang dia sepi bila manusia berbondong-bondong menutup pintu rumah dan membiarkan bulan bersenandung nina bobo dan melelapkan tidur mereka. mentari suka sekali keramaian, atau mungkin ia menyukai kegaduhan pagi hari. saat dapur-dapur rumah mengebul, saat kendaraan mulai dihidupkan, saat sinarnya mulai memasuki relung-relung kamar dari balik celah jendela. mentari sangat suka keadaan itu, ia pikir ia sangat dibutuhkan. aku pikir mentari sangat kesepian.
entah apa sebabnya tengah hari mentari selalu saja berikan bumi cahaya terpanasnya.mungkin itu adalah puncak keangkuhannya sebelum ia meredup dan merelakan bulan meminjam cahayanya. entahlah, tapi mentari tak ingin memberi jawab. ia hanya inginkan sepi yang pergi. ia tak ingin sendiri. mentari tak pernah ingin sendiri. mungkin karena itu ia beri cahaya terpanasnya. untuk membuat semua orang berpaling dan mengingatnya. tapi mentari salah, ia hanya membuat tiap orang ingin bersembunyi di balik rumah dan ruang-ruang nyaman.
mentari tak bisa mengerti, ia tak pernah bisa mengartikan. mentari tak pernah tahu, bahwa saat bulan meninabobokan, saat dingin menusuk badan, mentari selalu dirindukan oleh tiap-tiap yang terlelap. mentari selalu dinanti kehangatannya. kehangatan mentari esok pagi.
mentari, tahukah dirimu bahwa kamu tak pernah benar-benar sendiri...
mentari bilang kadang dia sepi bila manusia berbondong-bondong menutup pintu rumah dan membiarkan bulan bersenandung nina bobo dan melelapkan tidur mereka. mentari suka sekali keramaian, atau mungkin ia menyukai kegaduhan pagi hari. saat dapur-dapur rumah mengebul, saat kendaraan mulai dihidupkan, saat sinarnya mulai memasuki relung-relung kamar dari balik celah jendela. mentari sangat suka keadaan itu, ia pikir ia sangat dibutuhkan. aku pikir mentari sangat kesepian.
entah apa sebabnya tengah hari mentari selalu saja berikan bumi cahaya terpanasnya.mungkin itu adalah puncak keangkuhannya sebelum ia meredup dan merelakan bulan meminjam cahayanya. entahlah, tapi mentari tak ingin memberi jawab. ia hanya inginkan sepi yang pergi. ia tak ingin sendiri. mentari tak pernah ingin sendiri. mungkin karena itu ia beri cahaya terpanasnya. untuk membuat semua orang berpaling dan mengingatnya. tapi mentari salah, ia hanya membuat tiap orang ingin bersembunyi di balik rumah dan ruang-ruang nyaman.
mentari tak bisa mengerti, ia tak pernah bisa mengartikan. mentari tak pernah tahu, bahwa saat bulan meninabobokan, saat dingin menusuk badan, mentari selalu dirindukan oleh tiap-tiap yang terlelap. mentari selalu dinanti kehangatannya. kehangatan mentari esok pagi.
mentari, tahukah dirimu bahwa kamu tak pernah benar-benar sendiri...
Wednesday, 6 December 2006
tiga tahun..
ternyata dah tiga tahun lebih menjadi pemilik blog ini meski jatuh bangun ngisinya hehe, alhamdulillah, blognya masih agak2 terawat meski tak secerah dulu lagi :P
Subscribe to:
Posts (Atom)
Iri
Ingin rasanya berada bersisian, berdampingan dengan teman-teman di lapangan yang sedang berjibaku tak kenal henti. Mereka diberi kesempa...