Tuesday 26 April 2005

gangguan emosi

pernah dengar istilah emosi, mood atau afek? sepertinya dua kata pertama cukup akrab di telinga ya? tepatnya seperti ini: bahwa mood dan afek adalah bagian dari emosi. jika mood diartikan sebagai kondisi emosi internal, bersifat subjektif dan bertahan lama, maka yang dimaksud afek adalah ekspresi emosi eksternal, yang bersifat objektif dan sesaat. mood dirasakan oleh sang tokohnya, dan afek adalah tampilan luarnya, seperti itu kira-kira.

dan gangguan emosi, yang tampak pada mood ataupun afeknya, digolongkan dalam gangguan jiwa. sedang kriteria emosi yang wajar adalah sebagai berikut:
sesuai dengan rangsang yang datang: artinya saat ada berita duka bersedih, saat mendengar berita gembira tampak senang
sesuai dengan situasi, artinya tidak berlarut-larut dan tidak berhenti tiba-tiba
dan intensitasnya cukup, tidak sangat bersedih atau tidak gembira berlebihan

dua bagian besar gangguan emosi adalah mania dan depresi, yang kemudian diagnosanya dispesifikkan kembali sesuai dengan gejala yang timbul. mania disini dimaksudkan untuk sesuatu yang berlebihan, ditandai antara lain dengan aktivitas yang meningkat atau banyak bicara. sedang depresi, istilah yang sudah sangat akrab ini, ditandai dengan wajah yang murung, kehilangan minat dan kegembiraan serta mudah lelah dan adanya penurunan aktivitas. kadang depresi juga disertai dengan susah tidur, nafsu makan berkurang, perasaan bersalah dan tidak berguna, konsentrasi menurun, pesimis dan pada beberapa kasus disertai dengan keinginan bunuh diri.
diantara keduanya ada juga yang dikenal dengan istilah gangguan afektif bipolar, dimana pada satu saat terdapat episode mania, di waktu lainnya terdapat episode depresi.

kasus-kasus semacam ini banyak dijumpai, penyebabnya pun beragam. beberapa teori menyebutkan bahwa faktor biologi, genetik dan lingkungan berperan di dalamnya. stres psikososial seperti halnya keluarga, pekerjaan, sekolah bisa merupakan faktor yang berperan dalam menimbulkan gangguan emosi. kuncinya adalah bagaimana sang tokoh menempatkan dirinya saat menemui berbagai stres psikososial ini.dan hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk masa kecilnya, bagaimana pola asuh di keluarganya dan bagaimana mekanisme mental yang digunakannya. seperti jaring laba-laba satu hal berkait dengan hal lainnya. complicated, karena bagaimana bentuk seseorang saat ini adalah pahatan dari beberapa masa yang dilaluinya.
dan terkadang gangguan jiwa merupakan manifestasi dari penyelamatan diri seseorang, seperti upaya asadar mengobati diri sendiri dari hal-hal di sekitarnya.

btw, jika menemukan tanda-tanda tersebut di atas, disarankan berkonsultasi dengan psikiater terdekat :)

3 comments:

gitafh said...

duh teh, klo ptanyaan yang itu ga bisa dijawab, soalnya gita juga mood nya labil :D, moody bangett :D

Anonymous said...

ehh Git, dua minggu menjelang sidang ini mpit kok jadii banyak makan yaaa..bawaannya laper terus..mm, itu termasuk gangguan emosi bukan yaa ?

Anonymous said...

Wah...Bu Dokter..............

Iri

Ingin rasanya berada bersisian, berdampingan dengan teman-teman di lapangan yang sedang berjibaku tak kenal henti. Mereka diberi kesempa...