Saturday, 8 September 2007
Ramona
Namanya Ramona, gadis kecil tetanggaku dulu. Parasnya manis, terlebih lesung di pipinya membuat ia tambah mempesona. Saat tadi berjumpa aku tak langsung mengenalinya hingga tiba-tiba ia berkata setengah histeris: ROJALI!!! Aku terdiam beberapa saat, mengamatinya dari ujung kaki hingga ujung kepala, cukup membuatnya merasa jengah, dan tanpa sadar mengeluarkan kalimat bodoh: “Siapa ya?’. Ramona tertawa kecil, dan tak lama ia sudah berceloteh tentang empang Bapak, kebun Pak Haji Rokhmat dan akhirnya mengingatkanku bahwa rumah kami bersebelahan. Ia terus-menerus bercerita sembari sesekali merapikan rambutnya. Tapi ada yang berbeda. Ramona tak lagi sama: Gincunya terlalu tebal. Tak pantas, dan aku muak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Iri
Ingin rasanya berada bersisian, berdampingan dengan teman-teman di lapangan yang sedang berjibaku tak kenal henti. Mereka diberi kesempa...
No comments:
Post a Comment