Thursday 1 March 2007

saat pertama-the first time

9780770428525

Tentang perempuan dalam diam, ditulis setelah berkali-kali baca novel karyanya joy fielding. Novel yang bagus sekali, menyentuh banget. Novel ini bercerita tentang seorang perempuan yang telah menikah selama 16 tahun, dan mendapati suaminya berselingkuh, terus dan terus. Tapi sang tokoh tak melakukan apa-apa, hingga suatu ketika ia mendapatkan dirinya berada dalam situasi yang tak pernah terbayangkan dan mengubah segalanya. Kedengarannya klise, dan seperti kisah-kisah sinetron di televisi swasta kita. Tapi joy fielding mengemasnya tidak sesederhana itu.
Martha hart sang tokoh, berulang-ulang mendapati slip hotel di pakaian suaminya, tapi ia tak pernah sekalipun menuding suaminya berselingkuh secara terang-terangan. Jake hart, suaminya, seorang pengacara yang sukses yang lebih sering menghamburkan waktunya di luar rumah. Kim, anak mereka, terlalu sadar, bahwa pernikahan ayah ibunya sangat dingin, teramat dingin. Di antara mattie dan jake terdapat tembok tebal yang tembus pandang, meski telah menikah selama 16 tahun, tapi mereka tak saling mengenal. Hingga jake memilih pergi, tapi disinilah semuanya berawal. Disinilah saat mereka menyadari bahwa hati mereka tak pernah saling bicara, bahwa hati mereka terlalu saling mengabaikan.
Joy fielding mengemasnya dalam akhir yang indah dan mengharukan, kalau novel ini dibaca tengah malam, lagi sendirian, lagi kesepian, bisa nangis deh.
Btw judul novelnya : “saat pertama (the first time)”.

kita bertuhan?

untungnya kita punya tuhan.
saat hati butuh pijakan, ia tahu harus kemana.
saat gundah gulana, maka doa kan bergema.
sayangnya tuhan selalu diingat saat hati sedang luka.
pikiran sedang mengambang.
dan jiwa butuh ketenangan.

seperti sekarang.


apa luka berarti tuhan?
apa derita berarti peringatan?
bagaimana dengan bahagia?
apa tuhan tak ada disana?

tentang perempuan dalam diam

Seperti kolektor seribu topeng
: tawa
senyum
setia
menunggu
memaafkan
melupakan
melupakan
melupakan
melupakan
melupakan
melupakan


ia tak lagi miliki wajah
perempuan yang kehilangan bentuknya
meleburkannya dalam diam
pelan-pelan
dan berusaha bertahan
untuk memenangkannya
untuk menenangkannya
pelan-pelan
dalam diam

Iri

Ingin rasanya berada bersisian, berdampingan dengan teman-teman di lapangan yang sedang berjibaku tak kenal henti. Mereka diberi kesempa...