Tuesday 31 January 2006

menjadi tua

menjadi tua berarti..



sepi...



dan




sendiri...



tapi
tidak demikian halnya dengan kakek dan nenek ini..

Image(2642)

duh.. setianya..

Sunday 22 January 2006

buku yang paling romantis

covernya hitam biasa. cenderung sederhana. dengan ring kawat. tebalnya <1 cm. kertasnya pun biasa. garis garis yang juga sederhana. hanya kertas putih gading.
tapi ini buku yang paling romantis. berkisah warna warni hidup manusia. perjalanan waktu ke waktu. masa lalu, impian, cinta, dan kerinduan.
ini buku yang paling romantis, yang tak sesederhana covernya.

-------

all the things in life,
everything ends with you.
there is only one person
I like to meet.
I wish it was you.

vielen dank..

Monday 16 January 2006

orang baik

kita tahu seseorang itu baik dari apanya?
tutur katanya?
gerak geriknya?
tingkah lakunya?

btw apa bedanya gerak gerik dan tingkah laku? hehe

atau hanya karena ada sesuatu di dalam sini, di hati kita yang emang yakin: "bener ko, orang ini orang yang baik"

?

Monday 9 January 2006

sayang ummi, sayang abi

ummi sedih sekali. isakannya terdengar perlahan. matanya mulai berkaca-kaca. diciuminya lagi ketiga buah hatinya.

udah ummi, jangan sedih terus. kita kan ga berjauhan. nanti kalau libur kita main ke tempat ummi ya. ummi jangan sedih terus. ummi ntar jangan lupa makan vitamin. disana kan nanti banyak acara yang mesti diikutin. kan dah sekitar 2 tahun ini ummi sedikit santai di rumah.

udah ummi, wajahnya jangan sedih begitu. moga moga ga lama disananya, terus ummi bisa kumpul lagi ma kita disini.

ummi yang kuat yah. kita doain ummi dari sini. kita sayang ummi ma abi.

Friday 6 January 2006

ini aku, risya

parasnya masih seperti dulu. ayu, namun gurat gurat kepedihan pun kini melekat disana. riasya.

***

"asya.. bentar." susah payah aku berusaha mensejajarkan langkah dengannya. dia ini selalu cepat berpindah-pindah. seperti kutu.
"kenapa?", ia bertanya tanpa memperlambat langkahnya.
"dih galak amat. sya, mau minta tolong. temenin aku ya malam ini. rumah sepi. orang orang pada pergi. kata mama minta temenin ma asya aja".
dia mendelik. "yee, emang gue pembantu apa?"
"plis sya, yah, yah, yah?" traktir bakso d 2 harian. ujarku memelas
"mmm.."
"iya ya sya?", ujarku memohon dengan sangat.
"mmm, ga mau bakso, mau dibeliin komik baru aja." ujarnya riang. "hihi, ngga ko ista, kamu tuh kayak ga tau aku siapa aja si. baru digituin dikit aja dah mo nangis. lucu."
"jahaaat.. ugh, kirain asya beneran tega ma ista."

***

hari ini asya ga masuk.
sepi d. soalnya dia itu maskot kelas. anaknya riang. suka ngebanyol, pinter, cantik lagi. ga biasa dia ga masuk. apalagi hari ini ada latihan drama. dia kan ratu drama yang jago banget akting.

***

ini hari ketiga asya belum juga masuk. asya kenapa? ada apa? telepon rumahnya lagi rusak seminggu ini. pulang sekolah kemarin mampir kesana ga ada siapapun. kosong.
asya.. moga dalam perlindunganNya.

***

ista, kamu pasti ngekhawatirin aku ya? hihi aku emang pd, abis aku yakin kamu pasti kangen aku. maaf ya ista, aku tiba tiba aja pergi. sebenarnya aku juga ga ingin tiba tiba menghilang seperti ini. tapi aku lebih milih pergi daripada bertahan dan terus menerus memakai topeng. aku senyum, tapi sebenarnya aku tersenyum untuk apa aku juga ga ngerti. aku ngelucu, meski sebenarnya aku yang ingin dihibur. aku ikut macam-macam kegiatan disekolah, hanya untuk buktiin aku masih ada di dunia ini. maaf ya ista kalau kamu bingung. pasti kamu ga ngerti ma surat ini. aku cuma mau cerita ma kamu aja. aku ga tega kalau aku juga mesti ngebohongin kamu. sahabatku yang benar benar menganggapku ada. maaf ya ista. aku juga ga tahu kalau aku ternyata seperti ini ista. kalau ternyata aku rapuh banget. kalau ternyata asya yang kamu temui tiap hari di sekolah itu asya yang rapuh sekali di dalamnya.
maaf ya ista. aku ingin jujur ma kamu bahwa riasya wulandari yang kamu kenal sebenarnya telah sejak lama tidak ada. riasya wulandari itu bukan aku ista. bukan aku. ia tokoh yang tercipta untuk melindungi aku yang rapuh. ia bukan aku ista. aku meminjam gerak geriknya. aku meminjam tutur katanya. aku meminjam hidupnya dan menggadaikan hidupku.
dan kini aku kembali ista. aku mengembalikan semua yang aku pinjam darinya. riasya tidak ada ista. kalau kamu tetap ingin mengenalku. kenalkan aku risya, riasya kakakku, saudara kembarku. ia meninggal 7 tahun yang lalu dalam kecelakaan. tapi tidak ada yang tahu kalau riasya yang meninggal, aku, aku yang mengatakan pada setiap orang bahwa risya yang meninggal. bakat aktingku mungkin sudah ada sejak dulu. semua orang mempercayaiku. dan hidup seorang riasya tetap berlanjut dalam diriku. entah mungkin ketakutan masa kecilku yang mendorong aku jadi seperti itu. riasya kesayangan semua orang. anak yang manis, riang, menggemaskan. beda denganku saudara kembarnya yang selalu saja jadi urutan kedua dalam segala hal. sore itu aku yang membujuk ibu agar aku dan riasya boleh bermain sepeda di ujung jalan. namun maut menjemput riasya. dan aku takut sekali, takut sekali jika aku yang disalahkan atas kematian riasya. tapi sebenarnya diriku yang mati perlahan dalam hidup riasya. hingga akhirnya aku lelah ista. satu minggu yang lalu aku menemui ibu. menceritakan semuanya. aku ingin jadi diriku. tapi rupanya keputusanku keliru. risya anaknya sudah mati bagi mereka. aku sudah tidak ada. dan akhirnya aku memilih hilang saja. aku ingin membentuk duniaku sendiri. dunia risya yang baru dimulai satu minggu yang lalu. aku ingin mengepakkan sayapku, meski sulit sekali. sekali lagi maafkan aku ista. aku risya bukan riasya.

***

wajahnya benar benar kuyu meski tetap ayu. itu risya bukan riasya.

Wednesday 4 January 2006

tak mengapa

kamu mungkin menangis saat kamu ga tahu ini sesuatu yang seperti apa.
kamu mungkin sedih saat kamu tahu kamu ada disini dan mereka disana.
dan kamu hanya ingin sesuatu yang simple.
abadinya saat ini dan nanti.
tapi tak mengapa jika ingin menangis.
menangislah.
lalu hapus air matamu dan tersenyumlah.
karena kamu lebih manis saat tersenyum.

Tuesday 3 January 2006

panik

menjadi tua itu menyedihkan ya? entah kenapa tiba tiba di awal pergantian tahun ini yang terbayang di masa yang akan datang adalah masa tanpa senang-senang, hidup sudah semakin lama, dan yang ada adalah hidup yang makin lama makin penuh dengan sesuatu yang sepertinya ga lucu lagi. maksudnya ke depannya adalah sesuatu yang penuh dengan pilihan, dan kali ini kita mesti bisa memilih sendiri. ga enak.
kenapa ya kepikiran hal ini? teman teman seangkatan yang ada di jurusan lain mungkin dah mikirin ini dari dulu dulu, karena selepas dari bangku kuliah mereka memang dibebaskan untuk memilih hidupnya masing-masing. dan kita yang ada di komunitas ini mesti ikut program profesi jadi gitu kelar s1-nya belum mikirin harus kerja apa dan dimana. nah detik-detik ini ni, saat program profesi dipercepat dan tahun ini terjadwal selesai yang ada di sini ni, di benak ini: ya ampun, gimana ya? mau ngapain ya? mesti pilih apa ya? duh modal ilmunya dah cukup belum ya? panikkk.. duh moga segala sesuatunya bisa lancar, dan lalu .. lalu.. ga panik menjelang hari H karena dah ada cetak birunya disini.. amin..

Iri

Ingin rasanya berada bersisian, berdampingan dengan teman-teman di lapangan yang sedang berjibaku tak kenal henti. Mereka diberi kesempa...